Belum Berakhir: Kompromi dalam Negosiasi Penghapusan Bahan Bakar Fosil

Penyelenggaraan COP28 akan segera berakhir, dan kita sedang menantikan keputusan-keputusan penting yang dihasilkan. Minggu, 11 Desember 2023 mungkin menjadi salah satu puncak perundingan tentang kesepakatan penghapusan bahan bakar fosil.

Negosiasi sengit terjadi ketika lebih dari 80 negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara kepulauan kecil, berhadapan dengan perlawanan dari kelompok produsen minyak OPEC dan sekutunya terkait perbedaan pandangan, terutama mengenai target dan bahasa yang akan digunakan dalam draft kesepakatan akhir COP28.

Teks rancangan kesepakatan akhir COP28 mencakup tiga opsi. Opsi pertama mengusulkan “penghentian teratur dan adil penggunaan bahan bakar fosil,” di mana istilah “adil” menunjukkan bahwa negara-negara kaya dengan sejarah pembakaran bahan bakar fosil yang panjang akan menghentikan lebih cepat daripada negara-negara miskin yang sedang mengembangkan sumber dayanya. Opsi kedua menyerukan “percepatan upaya menuju penghentian penggunaan bahan bakar fosil tanpa penanggulangan,” sementara opsi ketiga adalah menghindari menyebutkan penghentian penggunaan bahan bakar fosil.

Terkait dengan hutan, biodiversitas, dan iklim, penghapusan bahan bakar fosil memiliki keterkaitan dengan NDC di mana negara-negara bergantung pada jumlah lahan yang tidak realistis untuk mencapai NDC mereka, dan pembaruan tahun 2023 mengonfirmasi bahwa ekonomi bahan bakar fosil beremisi tinggi paling bergantung pada lahan untuk mencapai netralitas karbon. Dengan kata lain, semakin besar kesenjangan lahan, semakin lama penghapusan bahan bakar fosil akan terlambat.

Atas inisasi Presiden COP28, Sultan al-Jaber, ia mengubah format perundingan dengan mengadakan ‘majlis’ (pertemuan bersama) yang melibatkan perwakilan negara duduk melingkar. Beliau memimpin dengan meminta para peserta berbicara terbuka dan menghindari membawa pernyataan dan posisi yang telah disiapkan sebelumnya.

Adnan Amin, CEO COP28 mengemukakan dua pertanyaan untuk para menteri dan delegasi negara sebagai pertimbangan:

  • Tentang Mitigasi – Bagaimana kita membangun ambisi transformasional dalam mitigasi sambil mengatasi transisi yang adil dan setara, beserta kebutuhan dukungan yang sesuai untuk hal ini?
  • Tentang Adaptasi – Bagaimana kita dapat mengatasi secara kredibel kesenjangan dalam pendanaan dan tindakan adaptasi?

Presiden COP mengakhiri sesi dengan menyebut tahap akhir dan merujuk Majlis ini sebagai Majlis pembuat perubahan. Beliau menekankan perlunya menghormati ilmu pengetahuan dan mengajak para pembuat perubahan untuk mendorong ambisi maksimum.

Dalam edisi kesebelas Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak, kami menyoroti beberapa poin penting yang dibahas di hari ke-11 COP28 sebagai berikut:

  • Negara-negara bersaing dalam hal penghapusan bahan bakar fosil dalam Majlis pertama.
  • Hampir semua negosiasi terhenti karena kesulitan mencapai kesepakatan, dan perundingan sepanjang malam difokuskan pada Pasal 6.
  • Transformasi sistem pangan menjadi pusat perhatian, dengan acara tingkat tinggi membahas implementasi berbagai komitmen yang dibuat dalam minggu pertama.
  • Organisasi masyarakat sipil meningkatkan upaya terakhir untuk memastikan inklusi penghapusan bahan bakar fosil dalam keputusan COP28.

Jangan lewatkan dan ikuti buletin berita kami yang disajikan rutin setiap hari selama COP28. Lihat edisi sebelumnya di sini.

Jika Anda berada di Dubai atau mengikuti perkembangan pertemuan Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) ke-28, daftar di Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak yang meringkas informasi terkini dari perundingan, negosiasi, dan acara-acara penunjang dan tambahan.


Program Harian: https://unfccc.int/documents/634292  
Halaman resmi COP28: https://unfccc.int/cop28
Panduan Pengamat: https://unfccc.int/documents/633166
Tentang Lokasi COP28: https://www.cop28.com/en/cop28-uae-venue

The post Belum Berakhir: Kompromi dalam Negosiasi Penghapusan Bahan Bakar Fosil appeared first on CIFOR Forests News.


See the rest of the story at mysite.com

Related:
Seeing from all sides: Why we need more women in science
Toucans, tapir and tortoises: Revealing the biological riches of southern Guyana
Congo Basin: Need for more funding to let ‘lungs of Africa’ breathe
Are community rights being upheld in REDD+ safeguards processes and landscapes in East Kalimantan?
Nourishing leadership: Why gender matters in development science
In DRC, Indigenous Peoples and local communities’ inclusion in REDD+ remains a work in progress
Finding common ground for community forest management in Peru
Energy transfer: How one woman scientist aims to spark enthusiasm in the next generation
Framing up the community-centred future of peatland management
For many Indigenous communities, land titles aren’t the same as tenure security
To speed up climate action, get serious about transparency, say experts
COP28 : Surmonter les défis, forger des solutions pour un avenir durable
Komitmen Pendanaan untuk Kinerja Perlindungan Hutan


source https://forestsnews.cifor.org/85564/belum-berakhir-kompromi-dalam-negosiasi-penghapusan-bahan-bakar-fosil?fnl=enid

Post a Comment

Previous Post Next Post