Para Negosiator Iklim di Dubai Sepakat tentang Teks Global Stocktake

COP28 Dubai telah berupaya keras untuk menghasilkan versi terbaru teks Global Stocktake sambil membuka terobosan dalam menciptakan keterkaitan antara UNFCCC dan CBD serta mendekati kesepakatan tentang bahan bakar fosil.

Teks mengenai bahan bakar fosil yang menjadi perdebatan telah diubah dan saat ini teks tersebut merujuk pada peralihan dari penggunaan bahan bakar fosil dengan cara yang adil dan berkeadilan untuk mencapai emisi bersih nol pada tahun 2050.

Namun, tidak mengherankan jika teks terbaru tidak langsung memuaskan peserta konferensi. Terdapat bagian teks yang mengusulkan penghentian penggunaan bahan bakar fosil, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa ini dapat membuka peluang ekspansi bioenergi dalam skala besar.

Beberapa analisis kami sebagai berikut:

Tentang keanekaragaman hayati, hutan, dan ekosistem

Kekhawatiran terhadap pendekatan ekosistem dan keanekaragaman hayati melibatkan pencampuran berbagai metode pengelolaan, tidak sejalan dengan hierarki yang disarankan oleh sains termasuk IPCC. Proposal ini juga kehilangan referensi untuk menyelaraskan rencana nasional terkait iklim dan keanekaragaman hayati (termasuk melalui NDC dan NBSAP), meskipun ada momentum dari Pernyataan Bersama untuk Alam, Iklim, dan Masyarakat.

Tentang sistem pangan dan pertanian

Teks baru menyertakan referensi prioritas menjaga keamanan pangan dan mengakhiri kelaparan. Pada paragraf solusi terintegrasi (halaman 55), dibahas pertanian berkelanjutan dan sistem pangan yang tangguh. Sasaran Adaptasi 2030 (paragraf 63) melibatkan pencapaian produksi pangan dan pertanian tahan terhadap perubahan iklim, serta pasokan dan distribusi pangan. Selain itu, tujuan meningkatkan produksi berkelanjutan dan regeneratif, serta memberikan akses yang adil terhadap pangan dan gizi untuk semua.

Tentang penghentian penggunaan bahan bakar fosi

Kritik ditujukan pada paragraf 28 yang dianggap lemah karena terdapat istilah penting, yaitu “call on…” yang memiliki arti seperti himbauan sukarela. Dalam istilah hukum yang berlaku di UNFCCC, istilah ini dikenal sebagai “undangan” atau “permintaan.”

Perhelatan COP28 ditutup hari ini, 13 Desember 2023. Sekretaris Jenderal PBB, António Manuel de Oliveira Guterres pada penutupan sidang paripurna mengatakan, “Untuk pertama kalinya, hasil kesepakatan mengakui perlunya beralih dari bahan bakar fosil – setelah bertahun-tahun pembahasan tentang isu ini terhambat.”

“Bagi mereka yang menolak untuk menyertakan referensi yang jelas terkait penghentian penggunaan bahan bakar fosil dalam teks COP28, saya ingin menyatakan bahwa penghentian penggunaan bahan bakar fosil tidak dapat dihindari, terlepas dari setuju atau tidak,” tambahnya menekankan peran krusial ilmu pengetahuan dalam memahami bahwa pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat akan menjadi mustahil tanpa penghentian penggunaan bahan bakar fosil.

Dalam edisi ketiga belas Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak, kami menyoroti beberapa poin penting yang dibahas di COP28 sebagai berikut:

  • Genderang ketidaksetujuan bergema di sepanjang koridor-koridor sepi COP28 pada hari Selasa, sementara perundingan tingkat tinggi berlangsung di ruang tertutup untuk mencapai kesepakatan.
  • Sebuah teks GST baru telah dirilis, mendekati titik temu mengenai bahan bakar fosil dan membuka jalan baru, menghubungkan krisis iklim dan biodiversitas.
  • Pihak-pihak gagal sepakat tentang bagaimana pasar karbon berintegritas tinggi seharusnya, karena negosiasi pada Pasal 6.2 dan 6.4 tidak mencapai kesepakatan.
  • Pendekatan yang tidak berbasis pasar mulai diimplementasikan, dengan teks disepakati untuk dijalankan sebelum Juni 2024.
  • Para pihak akan memasuki sidang pleno kembali, dan sementara kita menunggu untuk melihat di mana kompromi telah terjadi.

Jika Anda berada di Dubai atau mengikuti perkembangan pertemuan Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) ke-28, daftar di Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak yang meringkas informasi terkini dari perundingan, negosiasi, dan acara-acara penunjang dan tambahan.

Lihat edisi sebelumnya di sini.


Program Harian: https://unfccc.int/documents/634292  
Halaman resmi COP28: https://unfccc.int/cop28
Panduan Pengamat: https://unfccc.int/documents/633166
Tentang Lokasi COP28: https://www.cop28.com/en/cop28-uae-venue

The post Para Negosiator Iklim di Dubai Sepakat tentang Teks Global Stocktake appeared first on CIFOR Forests News.


See the rest of the story at mysite.com

Related:
Seeing from all sides: Why we need more women in science
Toucans, tapir and tortoises: Revealing the biological riches of southern Guyana
Congo Basin: Need for more funding to let ‘lungs of Africa’ breathe
Are community rights being upheld in REDD+ safeguards processes and landscapes in East Kalimantan?
Nourishing leadership: Why gender matters in development science
In DRC, Indigenous Peoples and local communities’ inclusion in REDD+ remains a work in progress
Finding common ground for community forest management in Peru
Energy transfer: How one woman scientist aims to spark enthusiasm in the next generation
Framing up the community-centred future of peatland management
For many Indigenous communities, land titles aren’t the same as tenure security
Borrador del Balance Mundial alerta sobre el futuro de los combustibles fósiles y la meta del 1.5°C
Rejet Unanime du Projet de Texte GST et Blocages Persistants sur l’Article 6 à la COP28
Protected: Agroforestry rises as a smallholder-powered climate solution


source https://forestsnews.cifor.org/85652/para-negosiator-iklim-di-dubai-sepakar-tentang-teks-global-stocktake?fnl=enid

Post a Comment

Previous Post Next Post